Home / Berita / Berdayakan Karang Taruna Desa Blawi, Tim PPK HMS UNISLA Berkolaborasi dengan Mahasiswa Kesehatan Lingkungan UNISLA dalam Pembuatan Biopori dan Pupuk EM4

Berdayakan Karang Taruna Desa Blawi, Tim PPK HMS UNISLA Berkolaborasi dengan Mahasiswa Kesehatan Lingkungan UNISLA dalam Pembuatan Biopori dan Pupuk EM4

Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Universitas Islam Lamongan dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa), melakukan kolaborasi dengan mahasiswa Kesehatan Lingkungan Universitas Islam Lamongan pada salah satu programnya, yaitu pembuatan biopori. Kolaborasi ini dilakukan agar tercipta relasi antar Program Studi juga bertambahnya wawasan perihal biopori baik bagi tim PPK Ormawa HMS sendiri maupun Karang taruna desa Blawi. Kegiatan ini dilakukan pada Senin, 1 Agustus 2022 dan bertempat di balai desa Blawi.

Kegiatan pembuatan biopori ini merupakan salah satu program Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) UNISLA dalam PPK Ormawa tahun ini. Dimulai dengan sosialisasi perihal keilmuan biopori oleh Dosen Teknik Sipil dan Kesehatan Lingkungan, dilajutkan dengan diskusi bersama Karang Taruna terkait lokasi pemasangan biopori dan waktu pelaksanaannya, pembuatan pipa biopori, dan pemasangan biopori di beberapa wilayah yang telah disepakati. Senin, 1 Agustus lalu, telah berlangsung pembuatan pipa untuk biopori. Kegiatan ini dilaksanakan pada malam hari dan menghasilkan pipa sebanyak 40 buah yang mana siap ditanam untuk selanjutnya.

Selain itu, berlangsung juga pendampingan pembuatan EM4 oleh mahasiswa Kesehatan Lingkungan yang diharapkan adanya oleh pihak desa ketika sosialisasi berlangsung. Effective Microorganisme atau biasa dikenal EM4, sebenarnya bukan digolongkan sebagai pupuk, melainkan bahan yang digunakan untuk membantu mempercepat proses pembuatan pupuk organik dan meningkatkan kualitasnya. Ada beberapa manfaat dari EM4 yaitu untuk membantu memperbaiki struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik serta menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Dalam program pemberdayaan tersebut, pembuatan biopori menggunakan pipa paralon yang telah diberi lubang. Lubang biopori merupakan sebuah metode resapan air yang digunakan sebagai upaya penanggulangan banjir dan kekeringan dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Peningkatan daya resap air dalam tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah serta menibunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB) juga dapat digunakan sebagai media composting. Sampah organik yang dapat digunakan sebagai kompos seperti sampah makanan dan sampah halaman. Proses pengomposan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ukuran partikel, kelembaban, temperature, pH, dan mikroorganisme.

Modifikasi penambahan EM4 dalam lubang biopori diharapkan berfungsi sebagai bioaktivator dalam pembuatan kompos, mempercepat proses fermentasi pada proses pembuatan kompos, serta dapat memperbaiki sifat fisik tanah yang nantinya dapat berdampak dalam peningkatan daya resap air dalam tanah. EM4 juga dapat digunakan sebagai asupan nutrisi dan memancing cacing-cacing agar menciptakan lubang-lubang pada biopori tersebut.

Alhamdulillah dengan adanya program PPK dari HMS UNISLA ini, dapat memberikan wawasan keilmuan baik tentang biopori maupun EM4. Harapan ke depannya bisa menjadi motivasi warga desa Blawi agar menerapkan apa yang telah dicontohkan oleh teman-teman PPK HMS UNISLA”, ujar Rofiq, anggota Karang Taruna desa Blawi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.